”Sayur-sayur itulah kata-kata yang
selalu diucap kan oleh ibu Taslimah, setiap kali menjajakan sayuran nya.”
Ibu Taslimah saat di kantor UPK,saat
mengajukan proposal.
|
Ibu Taslimah adalah seorang janda yang
di tinggal mati oleh suami nya sekitar beberapa tahun yang lalu, beliau berasal
dari desa Kelagian Baru, Kec Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Ibu
Taslimah adalah salah satu anggota pemanfaat SPP yang di anggap berhasil dalam
pengelolaan keuangan simpan pinjam. Ibu yang berprofesi sebagai pedagang
sayuran keliling ini, Sebelum mengenal PNPM atau Simpan Pinjam Perempuan ( SPP
) beliau menekuni usaha sebagai pencari brondolan (sisa buah sawit yang
tercecer sesudah panen) itu pun di lakukakan di kebun-kebun milik tetangga
bukan milik sendiri dan penghasilan nya pun tidak menentu karena pekerjaan ini
tidak di lakukan setiap hari. Setelah mendengar informasi tentang simpan pinjam
di PNPM dengan persyaratan yang relatif gampang Beliau bertekad untuk alih
profesi sebagai penjual sayur keliling dan pada saat itu juga beliau kebetulan
sudah mempunyai kelompok. Berbekal tekad untuk mengubah nasib beliau mengajukan
proposal ke PNPM dimana pada saat itu beliau bersama anggota mengajukan
pinjaman sebanyak 10 juta,setelah proposal dinyatakan layak dan dicairkan
kekelompok, beliau mulai merintis usaha dagang sayur keliling dengan modal
sepeda motor butut peninggalan sang suami tercinta. Awal dari usaha tersebut
memang dirasakan berat oleh ibu Taslimah apalagi di saat musim hujan, karena
medan yang harus di tempuh adalah tanah kuning yang belum diaspal, tapi lama
kelaman beliau merasa menikmati profesi tersebut.
Dari pinjaman yang diperoleh di
PNPM-Mpd masing-masing anggota mendapat pinjaman sebesar 2 juta rupiah termasuk
Ibu Taslimah sendiri, dari pinjaman yang 2 juta itulah sebagian dibelikan sayuran dan sebagiannya
lagi disisihkan untuk persiapan kalau-kalau terjadi kemacetan dalam penjualan
sayur keliling. Seikat sayuran di belinya di pasar seharga RP.1.500 kemudian di
jual kembali seharga RP.2.000-2500 sayur-sayuran
ini dibeli setiap pagi di pasar sayur kelurahan tebing tinggi, yang selanjutnya
dijual kembali di desa Kelagian Baru dan Kelagian Lama dengan cara berkeliling.
Setelah mendengar cerita singkat dari Ibu Taslimah kami memberanikan untuk
bertanya berapa keuntungan yang di peroleh setiap hari dari hasil penjualan
sayur-sayuran tersebut dan beliau berkata” dari hasil penjualan tersebut beliau
mendapat keuntungan sekitar 50 hingga 100 ribu perhari dan jika sedang sepi
beliau mendapatkan 30 ribu dan Allhamdulillah dari keuntungan ini saya sudah
bisa mencukupi kebutuhan saya kata ibu Taslimah.” Dari keuntungan tersebut
sebagian disisihkan untuk angsuran SPP,
sebagiannya lagi untuk tambahan modal dan tabungan. Hal yang paling menarik
dari cerita ibu Taslimah bahwa dari hasil jual sayur keliling, beliau sudah dua
kali berangkat umroh ke Tanah Suci bahkan suaminya pun sudah di umrohkannya dan
beliau juga berencana untuk berangkat haji, walaupun beliau pernah mendapat cibiran
dari salah seorang warga yang berkata “berangkat
umroh dari uang pinjaman spp kok bangga”, beliau hanya menanggapi dengan
senyuman saja sambil berkata “yang
penting SPP kan saya bayar lancar tidak pernah nunggak”. yah itu lah ibu
Taslimah seorang janda yang tegar dan tangguh meski hanya pedagang sayur keliling
tetapi beliau tetap yakin tak ada sesuatu yang tak mungkin terjadi tanpa
kehendak yang di atas, dan di akhir pembicaraan kami beliau mengucapkan terima
kasih kepada PNPM-mandiri perdesaan yang telah mengadakan simpan pinjam khusus
perempuan semoga ke depan nyaini akan lebih berkembang lagi
Ibu Taslimah mengaku sangat
bersyukur, karena impiannya sekian lama terwujud. ”Ini semua juga berkat pinjaman dari PNPM, sehingga saya dapat membeli
bahan untuk jualan. Bagi orang kecil seperti saya, mana mungkin menyediakan
jaminan untuk memperoleh tambahan modal,”
Apa yang dirasakan oleh Ibu Taslimah
merupakan sesuatu yang langkah, karena perasaan senang dan puas semacam itu
hanya dirasakan oleh orang yang punya impian dan usaha besar untuk meraihnya.
Semoga kisah dari Ibu Taslimah bisa memotivasi kita semua agar mampu
mengusahakan impian meskipun impian tersebut kecil dan terasa tidak mungkin.
Jangan pernah berhenti bermimpi,
karena itu adalah langkah awal untuk meraih kesuksesan. Kisah ini sebagian
kecil dari kisah-kisah keberhasilan pengelolaan spp kami yakin diluar sana
masih banyak kisah-kisah sukses lain nya. (FK Kec. Tebing Tinggi. Ana Elpiana).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar