Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) merupakan salah
satu program unggulan dari Pemerintah Indonesia untuk menanggulangi kemiskinan
di Indonesia. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam program tersebut
adalah dengan memberikan bantuan modal usaha dengan sasaran dan tujuan utama
adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) melalui Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPP).
Agar
tujuan untuk menanggulangi kemiskinan dapat tercapai maka dalam melaksanakan
kegiatan SPP ini tentunya perlu dilakukan pembinaan dan pertemuan-pertemuan
dengan kelompok SPP tersebut sehingga setiap permasalahan dan kendala yang
timbul dalam kelompok dapat diatasi dengan cepat dan akurat.
Kecamatan
Bram Itam sebagai salah satu kecamatan yang menjadi lokasi pelaksanaan program
PNPM Mandiri Perdesaan tentunya juga melaksanakan pertemuan dengan kelompok SPP
tersebut, setiap awal bulan dari tanggal 1 sampai tanggal 16 di setiap desa
dalam Kecamatan Bram Itam melakukan pertemuan kelompok SPP yang dihadiri oleh
FK, UPK, dan PL. Rincian jadwal pertemuan pada bulan Maret 2014 yaitu : tanggal
3 Maret dilaksanakan di desa Bram Itam raya, tanggal 7 di laksanakan di desa
Semau/Pembengis, tanggal 8 dilaksanakan di desa Bram Itam Kiri, tanggal 10
dilaksanakan di Desa Mekar Tanjung, Tanggal 11 dilaksanakan di desa Bram Itam
Kanan, Tanggal 14 di laksanakan di desa Pantai Gading/Jati emas, tanggal 15
dilaksanakan di desa kemuning dan pada tanggal 16 dilaksanakan di desa Tanjung
Senjulang. Adapun yang dibicarakan dalam pertemuan ialah mengenai pengelolaan
kelompok yang baik dari sisi kelengkapan administrasi dan pembukuan keuangan
kelompok, pengembangan kelompok untuk
menjadi kelompok mandiri, dan system tanggung renteng jika seandainya terjadi
permasalahan dalam pengembalian angsuran ke UPK.
Dengan
jumlah kelompok yang semakin banyak tentunya membutuhkan perhatian dan
pemikiran yang lebih dan sekaligus menunjukkan bahwa potensi untuk maju dan
berkembang bagi masyarakat semakin besar pula, untuk itu dengan adanya
pertemuan kelompok SPP setiap bulan maka pembinaan kelompok dengan jumlah yang
semakin bertambah bisa lebih terarah dengan baik, Menariknya lagi metode yang
telah dilakukan adalah dengan menggabungkan
beberapa kelompok yang ada di desa menjadi satu kelompok yang lebih
besar dengan tetap mempertahankan kelompok yang kecil-kecil agar lebih
memudahkan mengkoordinir anggota dalam hal pembayaran angsuran ke UPK dan
pembinaan usaha sehingga kelompok menjadi lebih sehat dan kuat dan menjadi
kelompok mandiri (executing), disamping kegiatan utama kelompok berupa
pembayaran angsuran pinjaman, maka di kelompok tersebut juga dilaksanakan
kegiatan keagamaan berupa yasinan dan arisan kelompok SPP yang dilaksankan sebelum
pembayaran angsuran dan penguatan kelompok dari pelaku-pelaku kecamatan
Berdasarkan
penuturan dari kelompok bahwa manfaat yang telah dirasakan oleh kelompok SPP
dengan mengikuti pertemuan setiap bulan adalah bertambahnya pengetahuan mereka
dalam mengelola dan mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan kelompok,
disamping itu juga dengan semangat kebersamaan untuk maju yang telah tumbuh dan
dirasakan oleh kelompok adalah dengan diterapkannya verifikasi atau seleksi
bersama-sama oleh semua anggota dan pengurus kelompok dalam menerima anggota
baru dan dalam menentukan kelayakan besaran pinjaman seorang anggota, timbulnya
kesadaran anggota dan pengurus kelompok SPP dalam menjaga agar jangan sampai
terjadi permasalahan di kelompok terutama sekali dalam hal tunggakan
Hal
ini bisa dirasakan oleh beberapa desa yang aktif dalam mengikuti dan menghadiri
pertemuan kelompok SPP setiap bulan, dimana untuk masalah tunggakan dapat diminimalisasi,
bukan hanya itu desa-desa tersebut juga memiliki tabungan SPP, antara lain :
desa Kemuning dengan jumlah tabungan sebesar Rp 1.810.000-,desa Semau dengan
jumlah tabungan sebesar Rp 2.080.000-, desa Mekar Tanjung dengan jumlah
tabungan Rp 1.190.000-, Desa Jati Emas dengan jumlah tabungan Rp 905.00-, desa
Pantai Gading tabungan SPP sebesar Rp 2.700.000-, dan desa Bram Itam Kanan
jumlah tabungannya sebesar Rp 450.000. Kegiatan pertemuan SPP ini juga
membantah persepsi masyarakat bahwa “Perempuan tak dapat diikutsertakan dalam
pengambilan keputusan”. Inilah perbedaan Program PNPM MPd dengan
program pemberantasan kemisikinan lainnya, dimana PNPM Memberdayakan perempuan
yang selama ini sebagai kaum yang terpinggirkan. (Ahmad Supriadi/FK Kec. Bram
Itam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar